Cara Menghitung Pompa Hydrant Berdasarkan SNI dan NFPA
15 October 2024 Edukasi

Salah satu komponen terpenting dalam instalasi hydrant adalah pompa hydrant. Pompa ini berfungsi untuk mengalirkan air dalam penanganan kebakaran.
Agar pompa hydrant dapat digunakan secara maksimal, maka terdapat cara menghitung pompa hydrant harus dilakukan sesuai standar. Hal ini digunakan dalam memastikan performa pompa optimal, terlebih digunakan saat situasi darurat.
Lantas, bagaimana cara menghitung tekanan pompa hydrant? Yuk simak selengkapnya dalam artikel ini!!!
Peraturan Memasang Pompa Hydrant Sesuai Standar
Sebelum memasang pompa hydrant pada sebuah gedung, kontraktor hydrant harus memahami ketentuan yang berlaku seperti cara menghitung pompa hydrant. Beberapa standar yang harus dipatuhi sebelum proses instalasi yaitu Standar Nasional Indonesia (SNI) dan National Fire Protection Association (NFPA).
Dengan adanya standar yang diatur, maka dapat dipastikan keseluruhan komponen hydrant dalam instalasi dapat berjalan dengan baik. Sehingga nantinya, saat terjadinya kebakaran hydrant dapat memberikan perlindungan maksimal seperti memompa air dari reservoir untuk mengaliri ke jaringan pipa hydrant dan komponennya.
Terdapat standar indonesia yang mengatur proses instalasi pompa hydrant mencakup beberapa ketentuan penting. Menurut SNI dan NFPA, standar instalasi pompa hydrant berikut harus diterapkan:
SNI 03-1735-2000 dan SNI 03-1745-2000 mengatur perencanaan akses serta pemasangan sistem pipa tegak dan selang dalam rangka pencegahan kebakaran.
NFPA 13, NFPA 14, dan NFPA 20 mengatur instalasi sistem sprinkler, selang, pipa tegak, dan pompa sentrifugal yang digunakan dalam sistem pemadam kebakaran.
Dengan adanya aturan ini, maka dapat dipastikan bahwa instalasi pompa hydrant telah dilakukan sesuai prosedur yang berlaku.
Cara Menghitung Pompa Hydrant Berdasarkan SNI dan NFPA
Terdapat aturan yang mengatur instalasi hydrant di Indonesia, salahnya adalah SNI 03-1745-2000. Dalam aturan tersebut mengatur cara perencanaan dan pemasangan sistem pipa tegak dan slang.
Sehingga dapat mengurangi bahaya kebakaran pada bangunan gedung bertingkat ataupun rumah. Sistem ini dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:
Sistem Kelas I: Menyediakan sambungan slang ukuran 2 ½ inci untuk petugas pemadam kebakaran. Laju aliran minimum dari pompa hydrant terjauh adalah 550 USGPM, dengan tambahan 250 USGPM per pipa tegak, total tidak melampaui 1250 USGPM.
Sistem Kelas II: Menyediakan kotak slang ukuran 1 ½ inci untuk penghuni bangunan dan petugas pemadam kebakaran selama tindakan awal.
Sistem Kelas III: Menyediakan kotak slang ukuran 1 ½ inci untuk penghuni bangunan dan sambungan slang ukuran 2 ½ inci untuk petugas pemadam kebakaran.
Dalam menghitung pompa hydrant, kamu dapat menyesuaikan dengan sistem kelas kebakaran tersebut. Sebagai contoh jika pompa hydrant digunakan pada gedung bertingkat seperti perkantoran maka memasuki sistem kelas I.
Hal itu berdasarkan, kategori kebakaran yang terjadi termasuk rendah. Jadi laju aliran minimum adalah 550 USGPM dari pompa hydrant terjauh, ditambah 250 USGPM per pipa tegak tambahan, dengan total tidak melampaui 1250 USGPM
Namun jika bangunan tersebut memiliki sistem fire sprinkler, maka laju aliran pompa hydrant adalah 150 GPM untuk tingkat hunian bahaya kebakaran ringan dan 500 GPM untuk tingkat hunian dengan bahaya kebakaran sedang.
Baca Juga: Pahami Standar Inspeksi Hydrant sesuai PERMEN PURR dan NFPA
Contoh Cara Menghitung Pompa Hydrant
Sebagai contoh dalam kasus kebakaran gedung perkantoran, ada 3 pipa tegak yang direncanakan aktif. Berdasarkan perencanaan ini, maka dapat diperhitungkan total laju aliran pada sistem pompa hydrant adalah sebagai berikut:
Jumlah total laju aliran
= 3 pipa tegak
= 550 USGPM + 250 USGPM + 250 USGPM
= 1050 USGPM
Berdasarkan dengan perhitungan laju aliran tersebut, maka kapasitas pompa kebakaran yang terbaik adalah 1000 USGPM. Jika dilihat dari standar SNI 03-1745-2000 tidak lebih dari 1250 USGPM.
Berbeda dengan standar yang ditetapkan oleh NFPA. Yang memperhitungkan volume cadangan air pemadam kebakaran berdasarkan pada waktu yang dibutuhkan pompa hydrant untuk memadamkan api, yaitu 30 - 60 menit.
Jika sistem hydrant gedung menggunakan pompa hydrant berkapasitas 1000 USGPM dengan waktu pemadaman api selama 60 menit, perhitungan volume air cadangan pompa hydrant akan seperti berikut:
Volume air pemadam kebakaran
Daya tampung pompa hydrant x Lama waktu pemadaman api
=1000 USGPM x 60 menit
=60.000 USG
=227 m3 (hasil konversi)
Jumlah air yang diperlukan untuk pemadam kebakaran selama 60 menit adalah 230 m3 (dibulatkan) berdasarkan perhitungan volume cadangan air pompa hydrant.
Pastikan kamu memilih kontraktor pompa hydrant yang berpengalaman. Dengan begitu, pompa hydrant yang terpasang akan berjalan secara optimal.
Selain itu, kontraktor yang terpercaya akan melakukan perhitungan kapasitas pompa sebelum melakukan instalasi hydrant, sehingga sistem dapat bekerja sesuai kebutuhan.
PT AKM Corporation adalah sebuah perusahaan yang mendedikasikan diri untuk memberikan solusi kebakaran yang tepat.
Jika kamu tertarik untuk melengkapi gedung atau bangunan Anda dengan sistem proteksi kebakaran, kamu dapat menghubungi kami karna kami ahlinya.